Indonesia adalah negara dengan beragam kekayaan sumber daya mineralnya. Dalam usaha memperoleh mineral berharga tersebut, diperlukan upaya penggalian/penambangan. Beberapa metode penggalian yang ditemukan di Indonesia adalah praktik tambang terbuka, yang lebih dikenal dengan open pit mining dan tambang bawah tanah atau underground mining.
Baca juga : Mengenal jenis dan hasil tambang Indonesia
Apa itu Underground Mining
Tambang bawah tanah adalah salah satu metode yang popular digunakan di dunia, termasuk Indonesia. Underground mining adalah metode penambangan bawah tanah dan tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Tambang bawah tanah sendiri memiliki 2 metode golongan utama, yaitu metode tanpa penyangga dan metode tanpa penyangga. Berikut penjelasannya:
Metode Penyangga
Metode ini digunakan untuk menahan bebatuan dan menjaga kestabilan terowongan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerja dan peralatan dalam pengoperasion tambang dari resiko runtuhnya bebatuan, untuk mengontrol masa batuan atau lapisan tanah disekitar lubang bukaan tambang, dan sebagai tempat berpijak bagi para pekerja pada stope yang sudah tinggi.
Penyangga tambang bawah tanah dapat berupa penyangga natural dan buatan (artificial support)
Penyangga Alami
Penyangga alamiah adalah penyangga yang menggunakan material yang berada atau dihasilkan dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga alamiah dapat berupa:
- Endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak ditambang
- Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini ditinggalkan sebagai penyangga penguat struktur area tambang.
- Waste (batuan non mineral) atau mineral lain yang tidak ditambang.
Penyangga Buatan
Penyangga yang dilakukan didalam tambang bawah tanah untuk menjaga kestabilan batuan dan memelihara ‘load bearing capacity’ batuan yang ada disekitar lobang bukan/terowongan, agar tidak terjadi keruntuhan (rock failure).
Komoditas Tambang di Area Underground Mining
Metode penambangan bawah tanah (underground mining) digunakan untuk menggali berbagai material tambang yang terbentuk melalui serangkaian proses pembentukan mineral yang tersimpan jauh di bawah permukaan bumi. Berikut adalah beberapa komoditas mineral tambang yang umumnya ditambang menggunakan metode underground mining ini:
-
Emas
Sering ditemukan dalam formasi batuan keras di kedalaman, sehingga metode penambangan bawah tanah seperti underground hard rock mining diterapkan untuk mengekstraknya.
-
Tembaga
Endapan tembaga yang berada jauh di bawah permukaan bumi ditambang menggunakan metode bawah tanah.
-
Seng (Zinc)
Sering ditemukan bersama dengan logam lain dalam deposit sulfida, seng ditambang melalui metode bawah tanah.
-
Nikel
Beberapa deposit nikel yang berada di kedalaman dieksploitasi menggunakan teknik penambangan bawah tanah.
-
Timbal (Lead)
Logam ini biasanya ditemukan dalam deposit yang memerlukan penambangan bawah tanah untuk ekstraksinya.
Bagaimana Standar Keamanan Underground Mining ?
Standar keamanan untuk skema penambangan bawah tanah (underground mining) yang menggali kedalam permukaan bumi sangat vital. Baik dari struktur bangunan tambang, sirkulasi udara hingga instalasi elektrikal guna mendukung operasional tambang.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja dibidang Pertambangan poin C, disebutkan:
“Bahwa untuk memperlancar pelaksanaan usaha-usaha pertambangan yang merupakan proses yang terus menerus, membutuhkan peralatan yang khusus dan menghadapi kemungkinan bahaya yang mempunyai tingkat berulangnya kecelakaan membawa korban manusia dan tingkat kengerian kecelakaan yang begitu besar dan khas, dianggap perlu untuk mengadakan penyelengaraan pengawasan keselamatan kerja yang lebih efisien dan efektif “
Berdasarkan butir penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa wajib hukumnya untuk menuntaskan keamanan dan keselamatan pekerja dan peralatan operasional tambang. Diperlukan peralatan pendukung operasional penambangan yang terlindungi dari potensi bahaya yang ditimbulkan dari aktivitas tambang sekaligus berfungsi secara simultan demi mendukung pekerjaan yang efektif dan efisien.
Pastikan Keamanan Instalasi Elektrikal dan Ventilasi Udara
Selain keamanan struktur bangun tambang, penting untuk memastikan keamanan di peralatan operasional terlebih instalasi elektrikal. Tambang dengan segala resikonya seperti kebakaran dan resiko ledakan akibat potensi gas bumi yang muncul di area galian. Untuk itu, diperlukan peralatan yang memiliki perlindungan cover housing dengan perlindungan yang kuat dan aman dari terpaan debu dan mampu menahan tekanan baik dari kontak langsung dengan material sekitar tambang maupun ledakan. Peralatan seperti box panel, plug & socket elektrikal, lampu anti ledakan, termasuk air conditioner dan ventilasi udara untuk mengatur sirkulasi udara.
Produk Helon Explosion Proof telah teruji melindungi peralatan elektrikal di berbagai industry yang terklasifikasi berbahaya rawan ledakan dan dibuktikan dengan sertifikat explosion proof seperti ATEX (Atmoshpere Explosible) dan IECEX (International Electrotechnical Commision for Explosive Atmoshpere)
Baca juga : Perbedaan sertifikat ATEX dan IECEX
Hubungi kami untuk berkonsultasi secara gratis mengenai kebutuhan keamanan elektrikal dan ventilasi yang aman untuk area industri tambang anda.