Anti Rumit! Penjelasan Sederhana Bagaimana Cara Kerja Komponen Explosion Proof

cara kerja explosion proof - foto ilustrasi lampu highbay explosion proof

Bagi banyak orang, istilah explosion proof mungkin terdengar teknis dan rumit, padahal prinsip kerjanya bisa dijelaskan dengan cukup sederhana. Perangkat explosion proof dirancang untuk mencegah terjadinya ledakan yang berasal dari dalam perangkat listrik menyebar ke lingkungan sekitarnya, terutama di area yang dipenuhi gas atau uap mudah terbakar. Alih-alih “tahan terhadap ledakan dari luar,” perangkat ini justru mengendalikan ledakan internal agar tidak memicu bencana yang lebih besar.

Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) dalam pemaparan nya mengenai standar keamanan, menjelaskan bahwa suatu peralatan disebut explosion-proof apabila ditempatkan dalam sebuah penutup yang mampu menahan ledakan dari dalam, serta mencegah terjadinya penyalaan pada atmosfer tertentu yang berada di sekitar penutup tersebut.  

Dengan memanfaatkan desain mekanis khusus seperti enclosure kedap dan sambungan berulir rapat, perangkat ini memastikan bahwa panas, api, atau percikan dari dalam sistem tidak akan mencapai atmosfer luar yang berpotensi meledak. Inilah alasan mengapa perangkat explosion proof menjadi elemen vital dalam sistem kelistrikan di industri berisiko tinggi.

Artikel ini akan menjelaskan prinsip dan cara kerja komponen explosion proof yang diperlukan oleh industri terklasifikasi rawan ledakan.

 

Prinsip Kerja

​Perangkat explosion proof dirancang dengan prinsip utama untuk mengandung dan mencegah penyebaran ledakan internal ke atmosfer sekitarnya. Artinya, jika terjadi ignisi atau percikan di dalam perangkat, desain enclosure memastikan bahwa ledakan tersebut tetap terkendali di dalam dan tidak memicu ledakan eksternal. Tidak terbatas disana, meskipun tidak secanggih mencegah ledakan dari sisi internal, perangkat explosion proof ini juga dirancang untuk mampu menahan tekanan dari ledakan eksternal atau luar komponen agar tidak merusak komponen elektrikal didalam enclosure yang mengakibatkan rantai persebaran ledakan di area rawan ledakan.

Setidaknya, ada 2 prinsip dasar mengapa perangkat ini mampu menahan kekuatan ledakan dari sisi internal dan eksternal komponen hingga layak disebut explosion proof, berikut penjelasan nya.

Konstruksi Enclosure yang Kokoh.

Enclosure harus terbuat dari material yang mampu menahan tekanan tinggi, seperti baja atau aluminium tebal. Apakah terbatas pada material itu saja? teknologi masa kini memampukan material diluar baja dan alumunium untuk menjadi enclosure berstandar explosion proof. Material seperti plastik poliamida dengan nama populer nylon seperti contoh pada Cable Gland Helon Explosion Proof dengan tingkat ketahanan terhadap keausan dan abrasi tinggi. Material lain seperti baja stainless steel dan alumunium alloy juga banyak digunakan karena sifat nya yang kokoh namun tetap ringan menjadikan material ini cukup diandalkan dalam pembuatan komponen explosion proof.

Pemutusan Jalur Segitiga Pengapian.

Salah satu prinsip dasar dalam desain komponen explosion proof adalah pemutusan jalur pengapian dari segitiga pemicu api atau triangle fire ignition. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah percikan listrik, loncatan api, atau suhu tinggi dari bagian dalam perangkat agar tidak menjangkau atmosfer luar yang mungkin mengandung gas, uap, atau debu mudah terbakar dan termasuk dari arah sebaliknya.

Cara kerjanya adalah dengan mengisolasi atau mengendalikan potensi sumber nyala secara mekanis melalui desain khusus, seperti membuat enclosure rapat kedap udara dan tahan benturan, dimana secara teknis metode ini akan mematikan api atau mencegah terjadinya percikan api sebagai syarat utama pemicu api/ledakan.

Demikianlah kedua prinsip dasar kerja explosion proof yang harus dipenuhi dalam menciptakan keamanan di setiap perlengkapan elektrikal industri klasifikasi berbahaya/rawan ledakan. Tidak terbatas disana, berikut adalah beberapa poin yang tidak kalah penting dalam dalam menunjang keamanan komponen elektrikal explosion proof:

  • Penggunaan Bahan Isolator Dalam Pencegahan

Dalam lingkungan berbahaya seperti area dengan gas atau uap mudah terbakar, peralatan listrik harus dirancang agar tidak menjadi sumber penyulut. Salah satu risiko utama dalam perangkat listrik adalah arus pendek (short circuit), yang bisa memicu percikan atau panas berlebih—dua hal yang sangat berbahaya dalam area berpotensi ledakan. 

Penggunaan material isolator berkualitas wajib diperhatikan demi pencegahan kontak langsung dengan material konduktor. Material aluminium dan stainless steel dengan konduktivitas terhadap listrik yang rendah – dipasangkan dengan material isolator di bagian dalam enclosure untuk mencegah persebaran hantaran listrik dan tahan korosim, khususnya untuk industri dengan area rawan korosi yang tinggi seperti fasilitas laut lepas atau industri pengolahan bahan kimia.

  • Perhatikan Klasifikasi Zona Ledakan

Zona ledakan adalah klasifikasi area berdasarkan seberapa sering dan seberapa lama gas, uap, atau debu mudah terbakar muncul di udara dalam jumlah minimum untuk bisa meledak. Klasifikasi zona ini dibuat untuk menilai tingkat bahaya suatu lokasi terhadap ledakan akibat sumber penyulut listrik.

Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk menyesuaikan standar keamanan explosion proof yang tepat berdasarkan resiko dilapangan. 

Apa yang terjadi jika memilih produk dengan standar keamanan yang tidak sesuai? 

Pertama-tama, silahkan dibaca tabel dibawah ini.

Klasifikasi 

Zona

Deskripsi Resiko Jenis Proteksi yang Diperlukan
Zona 0 Gas mudah terbakar selalu ada atau sering dalam waktu lama Sangat Tinggi Harus pakai Ex ia (intrinsik aman, level tinggi), enklosur tertutup rapat, material antistatik
Zona 1 Gas mudah terbakar kadang-kadang muncul saat operasi normal Tinggi Boleh pakai Ex d (flameproof), Ex e (safety-enhanced), atau Ex ib
Zona 2 Gas mudah terbakar jarang muncul, dan jika muncul hanya sebentar Sedang Bisa pakai perlindungan standar seperti Ex n, atau housing dengan proteksi lebih ringan

Baca juga : Klasifikasi Area Zona Berbahaya

Apabila perusahaan menginvestasikan peralatan untuk resiko tinggi pada area industri berisiko lebih rendah (resiko tinggi/sedang) maka perusahaan mengalami kerugian defisit biaya dari selisih harga dari harga investasi yang diperlukan. 

Sebaliknya, apabila perusahaan menginvestasikan perlengkapan explosion proof resiko rendah untuk area industri perlengkapan beresiko tinggi, maka perusahaan harus kembali melakukan pengadaan perlengkapan komponen explosion proof yang sesuai dengan tingkat resiko di lapangan.

 

Kesimpulan

Dalam upaya memenuhi standarisasi peralatan explosion proof untuk industri rawan ledakan, penting untuk dipahami prinsip kerja ledakan, bagaimana pemicuan api, dan prinsip kerja explosion proof untuk menjamin keamanan elektrikal dengan mempertimbangkan tingkat resiko di lapangan dengan budget investasi pengadaan peralatan explosion proof.

Kabar Terbaru Seputar Industri Explosion Proof