Indonesia adalah salah satu negara penghasil komoditas tambang vital di dunia, diantaranya adalah nikel dan tembaga. Dalam pengumpulan dan pemanfaatan nya, diperlukan aktivitas penambangan untuk memperoleh mineral yang dibutuhkan. Dilansir dari tirto.id, penambangan di Indonesia memanfaatkan tiga metode utama: tambang terbuka, tambang tertutup, dan tambang bawah air.
Tambang terbuka, adalah penambangan dengan penggalian langsung di permukaan tanah. Metode ini dibagi dalam metode open pit, open cast, quarry, strip mine, dan alluvial mine. Sedangkan tambang bawah tanah adalah penambangan dengan membuat terowongan atau sumur kedalam lapisan tanah untuk menggali sumber daya alam di perut bumi. Metode ini dibagi kedalam beberapa metode, diantaranya metode penyangga, tanpa penyangga, runtuhan dan metode kombinasi penyangga dan runtuhan. Sedangkan untuk metode penambangan bawah air, adalah metode penambangan dengan mengekstrasi endapan alluvial atau placer yang berada di bawah permukaaan air. Berikut penjelasan dari ketiganya :
Metode Tambang Terbuka
sumber: canva.com
Sistem penambangan dengan operasi penambangannya dilakukan diatas permukaan bumi atau mendekati permukaan bumi, dimana pekerjaan nya terhubung langsung dengan udara luar. Berikut 4 jenis tambang terbuka berdasarkan material nya:
-
Open pit/open mine
Sistem tambang terbuka yang menggali lapisan tanah secara langsung, tanpa terowongan dan struktur bawah tanah. Metode ini menggali endapan yang berada didekat lapisan tanah, dan digunakan untuk menambang bijih/ore yang memiliki kandungan logam seperti nikel, timah dan lain-lain.
-
Quarry
Metode penambangan yang dekat dengan permukaan tanah, metode ini umumnya digunakan untuk menambang material non-logam dan merupakan endapan bahan galian industri seperti marmer, andesif, batugamping, dan lain-lain.
-
Strip Mine
Strip mining, yang berarti tambang kupas atau tambang baris, adalah salah satu metode dalam jenis tambang terbuka atau tambang permukaan yang secara khusus untuk menambang endapan yang miring atau mendatar seperti batubara dan lignit.
Dalam prosedur mengekstrasi lapisan tipis batubara dan lignit yang sangat dekat dengan permukaan tanah, setelah lapisan sedimen terungkap melalui peledakan dan pengeboran, penambangan dilanjutkan dengan menambang secara sistematis sepanjang jalur lapisan material.
-
Alluvial mining
Adalah sistem tambang terbuka yang digunakan pada endapan alluvial atau placer. Hasil tambang ini dapat berupa pasir, ataupun mineral lain seperti emas dan timah dalam endapan alluvial.
Baca Juga : Peran Penting Electrical Explosion Proof di Area Pertambangan
Metode Tambang Bawah Tanah
Metode penambangan yang kegiatan aktivitas penambangannya dilakukan dibawah permukaan bumi, dan tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Metode ini terbagi kedalam 3 metode utama, yaitu:
-
Metode Tanpa Penyangga
-
Underground Gloryhole
Disebut juga underground milling karena memiliki bentuk berupa corongan yang terdiri dari jenjang berbentuk lingkaran yang mengelilingi sebuah raise. Metode gloryhole ini terdiri dari dua lubang terowongan utama, vertikal atas ke bawah dan vertikal bawah keatas
-
Gophering
Dikenal dengan nama lubang tikus di Indonesia. Metode tambang bawah tanah ini tidak sistematis dengan arah galian mengikuti aliran endapan bijih.
-
Shrinkage Stoping
Pada metode ini, tiap bagian dibor dan diledakan dari bawah, kemudian dibiarkan sebagai tempat berpijak untuk pengeboran berikutnya. Penyangga yang bertambah volumenya itu dikeluarkan dari tambang. Setelah selesai, seluruh hasil galian diambil dan bekas galian dibiarkan kosong.
-
Metode dengan Penyangga
Metode untuk menahan beban batuan dan menjaga kestabilan terowongan, sehingga keselamatan pekerja dapat terjamin. Metode penambangan bawah tanah dengan penyangga terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-
Cut and Filling Stopping
Dalam metode ini, digunakan material pengisi di samping penyanggaan yang teratur. Karena membutuhkan biaya tinggi, metode ini hanya digunakan untuk endapan bijih yang bernilai tinggi di pasaran.
-
Stull Stoping
Stull stoping menggunakan penyanggaan kayu yang dipasang langsung dari hanging wall menuju foot wall. Penyangga itu tidak selalu digunakan, terkadang hanya dipasang jika kondisi batuan pada area penambangan memungkinkan. Untuk informasi pertambangan lainnya bisa menghubungi kami PT Katbek Sinergi Indonesia.
-
Square Set Stoping
Metode tambang ini dilakukan dengan memasang penyangga secara sistematis dalam posisi tegak lurus ke segala arah.
-
Metode Ambrukan
Jenis-jenis metode ambrukan seperti tertera di bawah ini.
-
Top Slicing
Merupakan metode penambangan untuk endapan bijih yang sangat mudah runtuh. Prosesnya dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah, sehingga penyangga di atas akan runtuh secara bertahap.
-
Sub Level Stoping
Cara penambangan dengan metode ini mirip top slicing tetapi dilakukan dari sub level. Penambangan endapan bijih yang berada di dua sublevel dilakukan dengan cara diruntuhkan.
-
Block Caving
Terakhir, ada metode tambang bawah tanah block caving. Penambangan ini dilakukan dengan membuat undercut pada suatu blok endapan bijih. Supaya awal runtuhan berjalan lancar, undercut biasanya dibuat setinggi 2,5 – 6,0 meter. Undercut itu diberi penyangga, lalu dibuang setelahnya sehingga blok runtuh secara perlahan. Corongan bijih yang ditambang haruslah banyak, supaya pengambilan bijih yang pecah bisa merata dan meminimalisir jumlah pengotor.
Berbagai metode tambang bawah tanah sudah digunakan juga di Indonesia. Metode block caving, misalnya, digunakan oleh PT Freeport Indonesia untuk menambang emas.