Dalam dunia industri yang mengolah material mudah terbakar ataupun rawan terjadinya ledakan seperti area kilang minyak, tambang jenis tertentu, maupun pabrik kimia, pemilihan material untuk enclosure explosion proof menjadi keputusan krusial yang tidak bisa dianggap remeh. Dua material yang paling umum digunakan adalah aluminium alloy dan stainless steel, masing-masing dengan keunggulan dan kekurangannya sendiri.
Material yang dipilih tidak hanya harus mampu menahan tekanan dari potensi ledakan internal, tetapi juga tahan terhadap korosi, suhu ekstrem, serta lingkungan kerja yang keras. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas perbandingan kedua material yang digunakan pada enclosure/housing electrical explosion proof. Penting untuk dipahami karakteristik dan aplikasi ideal dari kedua material ini sangat penting untuk memastikan sistem kelistrikan tetap aman dan andal di area berbahaya.
Table of Contents
ToggleAluminium Alloy vs Stainless Steel : Dua Material Unggulan untuk Enclosure Explosion Proof
Dalam dunia electrical explosion proof, aluminium alloy menjadi salah satu material yang paling populer digunakan untuk membuat enclosure atau housing perangkat kelistrikan. Aluminium alloy merupakan campuran logam berbasis aluminium yang dikombinasikan dengan elemen lain seperti silikon, magnesium, tembaga, atau seng untuk meningkatkan sifat mekanis dan ketahanannya.
Sedangkan pada material Stainless steel, material premium ini yang banyak digunakan dalam pembuatan enclosure explosion proof, terutama untuk aplikasi industri berat dan lingkungan ekstrem. Dikenal karena kekuatannya yang tinggi dan ketahanan korosi luar biasa, stainless steel—khususnya tipe 304 dan 316—menawarkan perlindungan jangka panjang terhadap kelembapan, bahan kimia agresif, dan suhu ekstrem.
Tingkat Kekerasan
Aluminium alloy digunakan untuk enclosure explosion proof adalah kombinasi kekuatan dan bobot ringannya. Salah satu sumber menyatakan dengan tingkat kekerasan yang bisa mencapai hingga 150–200 Brinell tergantung jenis alloy-nya, material ini cukup kuat untuk menahan tekanan internal akibat ledakan sekaligus ringan untuk memudahkan instalasi, terutama di area sulit dijangkau. Selain itu, material aluminium alloy tercatat memiliki ketahanan korosi yang sangat baik, menjadikannya pilihan ideal untuk lingkungan industri yang lembap, asin (seperti fasilitas offshore), atau penuh uap bahan kimia.
Sedangkan pada material stainless steel, tingkat kekerasan yang terkandung bisa mencapai 200–300 Brinell, menjadikan material stainless steel ini memiliki daya tahan mekanis lebih tinggi dibanding aluminium alloy. Hal ini menjadikannya sangat andal untuk melindungi komponen listrik dari tekanan internal ledakan serta benturan luar. Selain itu, permukaan stainless steel juga lebih tahan gores, mudah dibersihkan, dan cocok untuk industri yang membutuhkan standar kebersihan tinggi seperti farmasi atau makanan.
Perbandingan Harga
Dari sisi harga, enclosure berbahan aluminium alloy umumnya lebih ekonomis dibanding stainless steel. Proses produksi pada aluminium alloy lebih mudah dan cepat karena material ini relatif mudah dibentuk dan dikerjakan. Namun, di sisi lain, kekuatan mekanis dan ketahanan terhadap benturan berat masih berada di bawah stainless steel, sehingga perlu dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan aplikasinya.
Stainless steel yang lebih sulit dikerjakan dan memiliki bobot yang lebih berat, sehingga biaya produksi, pengiriman, dan instalasi pun menjadi lebih besar. Meskipun begitu, untuk area dengan tingkat korosi ekstrem atau risiko benturan tinggi, stainless steel sering dianggap sebagai investasi jangka panjang yang sepadan antara value dengan biaya yang dikeluarkan dibanding dengan material aluminium alloy.
Apa Artinya untuk Anda?
Setelah penjelasan diatas, apa artinya bagi industri anda yang menggunakan perlengkapan explosion proof?
Jika industri anda membutuhkan perlengkapan explosion proof dengan kebutuhan berat bobot material yang ringan seperti instalasi lampu explosion proof yang ditempatkan di area-are yang cenderung sulit dijangkau dengan biasa namun memiliki harga yang lebih ekonomis, maka perlengkapan electrical explosion proof yang terbuat dari aluminium alloy adalah solusi idealnya.
Contoh produk Helon Explosion Proof dengan enclosure/housing material terbuat dari aluminium alloy adalah seri lampu explosion proof Helon HLBD05 dan Helon HLBT03
Sedangkan untuk material stainless steel menjadi pilihan terbaik di industri dengan resiko ledakan yang kuat dan memiliki potensi ledakan yang lebih tinggi, seperti industri tambang batu bara ataupun tambang minyak dan gas dengan konsentrasi tinggi. Meskipun memiliki harga jual yang lebih mahal, enclosure dengan pilihan bahan stainless steel memiliki kemampuan yang istimewa dalam menanggung resiko kecelakaan dilapangan.